__________________________

Note : Agar lancar...gunakan selalu "Google Chrome" fast browser untuk berkunjung ! (Download Google Chrome)

Cinema3satu - "Download Film Gratis"

Movies in MKV - "Download Film Gratis"

Thursday, October 14, 2010

Iran to prosecute 5 alleged spies

Tehran, Iran -- Iran will prosecute five people who allegedly spied for foreign countries, the country's semi-official FARS news agency reported Wednesday.

Tehran Attorney General Ja'afari Dolatabadi did not give a date for the trial but said the five would face court "soon."

One alleged spy is a 28-year-old who used to work in the aviation and space industries and had "gathered some information," Dolatabadi told FARS.

Another has a masters degree and was "very familiar with Tehran's important issues and had gathered some information for foreigners," he said.

The third case involves a 33-year old who also had a masters degree and had been in touch with "foreign agencies," received large sums of money in dollars and cash, and had tried to take information out of the country, Dolatabadi said.

Another person, who is 42, "had connections with information agencies of an enemy country," and the fifth had gathered "useful" information about Iran's defense and financial sectors and given it to "enemies," Dolatabadi told FARS.

Source : CNN

Police charge driver over Facebook speeding video

A driver was charged with excessive speeding and reckless endangerment after police came across a video he posted on Facebook, Israeli authorities said.

The man was driving 260 kph (162 mph) while his friends screamed at him to accelerate, said Mickey Rosenfeld, an Israeli police spokesman.

A video on the popular social networking site shows the speedometer reaching 260 kph as the three say the road has a speed limit of 90, according to police.

At one point, the driver takes his hands off the wheel, Rosenfeld said.

One of the passengers boasts that it took nine minutes to drive from south of the Israeli city of Netanya to the port city of Haifa -- a trip that would normally take 26 minutes, police said.

The trio posted the video on Facebook and one of the friends offered it to the media, who in turn asked police for comment.


Source : CNN

Ahmadinejad to visit border area near Israel amid threat

Beirut, Lebanon -- Mahmoud Ahmadinejad is scheduled to visit Lebanon areas bordering northern Israel on Thursday as the Iranian president faces threats by a member of Israel's leadership.

Ahmadinejad is on a Lebanon tour, his first state visit to the country.

Many Lebanese applaud Iran for helping rebuild parts of their country.

But the visit to Beirut and now the scheduled tour of the border area has sent alarm bells for some in Israel.

Israeli Knesset member Arieh Eldad has suggested that military action might be needed.

"It is our responsibility to stop anyone who publicly calls for our destruction," said Israeli Knesset member Arieh Eldad from the far-right National Union party.

"That responsibility means us doing something and not waiting for the world to do something. If a situation arises in which Ahmadinejad is in the cross-hairs of the IDF (Israel Defense Forces), he should be killed."

The Iranian president is scheduled to visit Hezbollah stronghold villages such as Bint Jbeil and Maroun al-Ras, places that were at the heart of fighting in the 2006 war between Hezbollah and Israel.

The debate has raged in Israel on what to do when Ahmadinejad gets to those areas.

"I think the best thing Israel can do is to make sure President Ahmadinejad goes back to Iran safely and he continues to be the president of the Islamic Republic of Iran because he himself is causing more damage to the regime and helping Israel than any other Iranian president could," said Meir Javendanfar, a Middle East analyst.


Source : CNN

Raja Saudi dan Presiden Iran Telpon-Telponan, Ada Apa?

Raja Arab Saudi, Raja Abdullah bin Abdulaziz dan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad melakukan pembicaraan lewat telepon, Selasa (12/10). Saudi Press Agency (SPA) melaporkan, kedua pemimpin negara yang terlibat selama ini "perang dingin" itu membicarkan tentang situasi politik di kawasan Teluk.

Raja Abdullah dan Presiden Mahmoud Ahmadinejad antara lain membahas situasi politik di Irak dan Libanon serta masalah persenjataan negara-negara di kawasan. Arab Saudi yang berbasis Sunni sangat mengkhawatirkan pengaruh Iran yang berbasis Syiah dalam perpolitikan di Irak. Sejak lama, Arab Saudi memandang Iran sebagai rival dalam meraih pengaruh negara-negara di kawasan Teluk, yang membuat hubungan bilateral kedua negara itu terkesan "basa-basi."

Bukan hanya di Irak, Saudi juga mencemaskan peranan Iran dalam percaturan politik di Libanon dan Palestina. Dalam kunjungannya ke Libanon hari ini, Ahmadinejad mendapat sambutan meriah dari ribuan rakyat Lebanon.

Dalam pembicaraan dengan Ahmadinejad, Raja Abdullah juga membahas ketegangan politik di negara tetangganya Bahrain yang dipicu oleh kebijakan diskriminatif pemerintah Bahrain terhadap para pejabat dan aktivis Syiah di negeri itu. Terkait kebijakan itu, bulan Agustus kemarin, pemerintah Bahrain melakukan penangkapan terhadapp 21 muslim Syiah dengan tuduhan membentuk jaringan teroris.

Dalam percaturan internasional, Iran lebih agresif dan vokal terhadap kebijakan serta penindasan Barat di negeri-negeri muslim, dibandingkan Saudi yang lebih memilih bersekutu dengan AS. Bulan September kemarin, Saudi-AS menandatangani kontrak pembelian senjata senilai 60 milyar dollar, berupa pesawat tempur F-15 dan helikopter tempur. Ditengarai, Saudi membeli peralatan militer itu untuk menghadapi Iran. (ln/ThePeninsula)


Source : eramuslim

Mesir Beri Lampu Hijau Untuk Viva Palestina Masuk ke Gaza

Konvoi bantuan kemanusiaan Gaza, Viva Palestina, telah diberi izin oleh pemerintah Mesir untuk masuk ke pelabuhan Mediterania El Arish.

Konvoi bantuan, yang merupakan upaya kelima yang dilakukan lembaga amal yang berbasis di Inggris, Viva Palestina, diharapkan dapat meninggalkan kota pelabuhan Suriah Latakia untuk segera ke El Arish sebelum menuju ke Jalur Gaza.

Misi bantuan, yang diberi nama 'Lifeline 5' dan dipimpin oleh direktur badan amal dan mantan anggota parlemen Inggris George Galloway, bermaksud untuk memberikan bantuan kemanusiaan bagi rakyat Gaza.

Langkah ini sebagai bagian menentang semua blokade Israel terhadap udara dan laut yang telah dikenakan ke wilayah pesisir ini sejak pertengahan Juni 2007. Blokade telah menghilangkan hak dasar 1,5 juta penduduk Gaza terhadap mendapatkan makanan, bahan bakar dan keperluan lainnya.

Konvoi mencakup sekitar 40 kendaraan dari Aljazair, Maroko, Tunisia dan Mauritania dan diharapkan aka terus bertambah dari lebih dari 100 negara lain yang ikut berkontribusi yang membawa kendaraan bantuan lebih banyak lagi untuk misi kemanusiaan, menurut wartawan Press TV di Suriah.

Kairo telah membantu Tel Aviv melonggarkan pengepungan dengan menjaga perbatasan Rafah yang tertutup rapat dipersimpangan dengan Gaza, yang merupakan terminal satu-satunya yang tidak melewati Israel.

Pada bulan Januari, polisi anti huru-hara Mesir bentrok dengan para aktivis kemanusiaan pro-Palestina, melukai 55 orang di El Arish pada konvoi Viva Palestina sebelumnya.(fq/prtv)

Source : eramuslim

Heboh Tulisan "Jesus" Dalam Video Klip Haddad Alwi

Beberapa forum dan media memberitakan adanya sesuatu yang janggal dari VCD bajakan penyanyi Haddad Alwi yang berjudul Muhammad Nabiku. Dalam klip lagu tersebut menurut laporan di akhir klip terlihat seorang anak menuliskan kalimat "Jesus" dalam bahasa latin.

Menurut pantauan Republika, VCD bajakan ini telah beredar luas di kawasan Glodok kota, Pulo Gadung, Pekan Baru, hingga Lampung. Dan banyak para penjual VCD bajakan ini yang diwawancara tidak "ngeh" akan kejanggalan dalam salah satu klip video yang mereka jual.

Banyak kalangan yang menyatakan bahwa klip video Haddad Alwi yang bertajuk Muhammad Nabiku itu telah 'disusupi' oleh misi kristenisasi dengan menampilkan kata "Jesus" diakhir klip. Eramuslim sendiri belum pernah melihat klip video ini secara langsung kecuali dari yang ada di situs berbagi video Youtube.

Namun menurut pengamatan Eramuslim, pembuat klip telah membajak video klip dari penyayi mualaf asal Inggris Cat Steven yang sejak masuk Islam mengganti namanya menjadi Yusuf Islam.

Klip video Yusuf Islam sendiri - yang berjudul "A is For Allah", sebuah lagu lama yang diarassemen ulang - memang diakhir klip video ada menampilkan seorang anak yang meminta diajarkan menulis kaligrafi oleh seorang 'syaikh', yang di video klip itu sang syaikh diperankan oleh Yusuf Islam sendiri.

Dan seperti digambarkan dalam klip video A is For Allah di akhir-akhir lagu tersebut, si anak menuliskan kalimat dalam bahasa latin "Jesus" kemudian sang 'Syaikh' membalas dengan tulisan berbahasa Arab yang kalau dibaca berarti 'Isa (Nabi Isa) dan tidak sampai berhenti disitu, si anak melanjutkan menulis latin "Moses" dan syaikh itu kemudian menulis dalam bahasa Arab "Musa".

Nah, jika dalam klip video bajakan Haddad Alwi berjudul "Muhammad Nabiku" dengan membajak klip video lagu "A is For Allah" Yusuf Islam, hanya berakhir sampai penulisan kalimat "Jesus" dalam bahasa latin, bisa dipastikan memang ada 'misi' dalam pembuatan video klip bajakan tersebut. Siapa yang melakukannya? Tentu orang-orang atau kalangan yang biasa melakukan segala cara dalam mengkampanyekan 'ajaran' sesatnya kepada umat Islam.(fq)


Source : eramuslim

Think-Tank Inggris: Perang Dengan Iran akan Menjadi Perang yang Panjang

Lembaga think-tank Inggris, Oxford Research Group menyatakan bahwa aksi militer bukan solusi untuk menghentikan program nuklir Iran. Lembaga ini juga menyatakan, perang melawan Iran akan menjadi perang yang panjang dan kemungkinan hanya akan mendorong Iran untuk membuat senjata nuklir.

Dalam laporannya yang dirilis Kamis (15/7), Oxford Research Group (ORG) menyatakan, "Serangan Israel terhadap Iran akan menjadi awal konflik yang berkepanjangan dan tidak akan mungkin bisa mencegah Iran membuat senjata nuklir bahkan malah akan mendorong negara itu membuat senjata nuklir."

Israel berulangkali melontarkan ancaman akan melakukan aksi militer terhadap Iran, bahkan tanpa seizin sekutunya, AS sekalipun, untuk menghentikan Iran mengembangkan program nuklirnya. Israel dan sekutunya AS, bersikeras menuduh Iran sedang membuat persenjataan nuklir. Bahkan Dewan Keamanan PBB sudah menerapkan sanksi baru untuk yang keempatkalinya pada Iran bulan Juni kemarin meski tuduhan bahwa Iran mengembangkan senjata nuklir tidak pernah terbukti.

Laporan ORG yang disusun Profesor Paul Rogers, profesor bidang studi perdamaian di Universitas Bradford mengatakan kecil kemungkinan AS melakukan serangan ke Iran, tapi kemungkinan Israel yang melakukan serangan itu makin meningkat. Ia mengungkapkan, ada beberapa hal yang meningkatkan potensi Israel untuk melakukan aksi militer terhadap Iran, antara lain: dukungan pesawat-pesawat tempur AS yang harus menempuh jarak yang cukup jauh untuk membantu kekuatan Israel, makin meningkatnya kualitas kapal-kapal induk yang mengangkut pesawat-pesawat tempur, kemampuan untuk melakukan serangan dengan pesawat tanpa awak dengan jarak yang cukup jauh dan tersedianya fasilitas pendukung militer bagi Israel di timur laut Irak dan Azerbaijan.

ORG mengatakan, jika perang Israel terhadap Iran bena-benar terjadi, Iran akan mampu membuat persenjataan nuklirnya dalam kurun waktu tiga sampai tujuh tahun. Tapi ORG menyatakan bahwa sampai saat ini tidak ada bukti bahwa Iran sedang membuat persenjataan nuklir.

Lebih dari itu, ORG dalam laporannya menyebutkan bahwa Israel bukan hanya akan menghancurkan fasilitas-fasilitas nuklir Iran jika perang terjadi, tapi juga akan menghancurkan tempat-tempat yang diklaim sebagai pusat nuklir Iran seperti universitas-universitas, laboratorium dan fasilitas penting lainnya yang akan menimbulkan banyak korban jiwa di kalangan warga sipil. Oleh sebab itu, ORG merekomendasikan agar opsi militer dikesampingkan untuk menyelesaikan masalah nuklir Iran. (ln/Ynet)


Source : eramuslim

Survei: Rakyat AS Tolak Perang dengan Iran

Rakyat Amerika nampaknya sudah muak dengan kebijakan perang yang dilakukan pemerintahnya. Sebuah survei terbaru menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan menentang serangan AS ke Iran bahkan jika Iran melakukan uji coba bom nuklir atau menyerang Israel.

Survei yang dilakukan 60 Minutes-Vanity Fair pada sepanjang bulan September menjaring 906 responden secara random. Hasil survei menunjukkan, sepertiga responden mengatakan tak ada alasan yang akan membuat mereka mendukung perang AS dengan Iran. Sementara, 25 persen responden menyatakan setuju AS menyerang Iran hanya jika Iran menyerang negara AS atau Iran menyerang kapal-kapal perang milik AS di Teluk Persia.

Sedangkan 24 persen responden menegaskan tidak akan pernah mendukung AS perang dengan Iran, dan 11 persen responden mengatakan tidak akan mendukung perang bahkan jika Iran melakukan uji coba bom nuklir.

Wacana perang terhadap Iran mengemuka karena AS berambisi menghentikan program nuklir Iran. AS menuding Iran telah memanfaatkan program nuklirnya secara terselubung untuk membuat persenjataan nuklirnya. AS bersama sekutunya Israel mengancam akan melakukan opsi militer jika Iran tidak juga menghentikan program nuklir tersebut. Meski belakangan, AS menepis kemungkinan opsi militer itu. (ln/prtv)


Source : eramuslim

Sebuah Papan Reklame Gambarkan Obama sebagai Seorang Bandit Gay

Presiden AS Barack Obama termasuk salah satu presiden yang paling sering menjadi bahan olok-olakan para kritikus dan pengecamnya. Setelah sebelumnya calon gubernur dari kubu Republik menyebut Obama "Go to Hell" dan disusul pernyataan pedas seorang penyiar radio AS yang menyebut Obama dengan "Tolol", dan sekarang muncul lagi ejekan terhadap Obama namun kali ini berbentuk papan reklame.

Sebuah papan reklame anti Obama terpasang di Grand Juction telah menarik perhatian seluruh warga di negara dalam minggu ini.

Papan reklame berukuran 20 x 10 meter ini berisi gambaran yang sangat mengejek terhadap presiden Obama dan mereferensikan bahwa pembuat papan reklame ini merupakan orang yang sangat anti dengan Obama.

Dalam papan reklame tesebut digambarkan Presiden Obama sebagai gay, seorang Muslim, gangster, Nazi, komunis, bahkan bandit Meksiko, dalam bentuk karikatur.

Berbagai karikatur Obama terlihat sedang berjudi dengan ikon sakral Amerika seperti seorang tentara Amerika dan Paman Sam sebagai burung pemangsa dan tikus berlabel 'IRS' serta menonton pengacara pengadilan.

Pemilik papan reklame telah memutuskan untuk menyembunyikan identitasnya, tapi Paulus Snover, seniman yang membantu menciptakan papan reklame itu, mengatakan kepada KJCT di Grand Junction: "kami ingin mengajak orang berpikir sedikit lebih dalam" sebagai bagian dari pendekatan pemilu.

Dalam pernyataan kepada harian Grand Junction Sentinel, baik kubu dari Partai Republik maupun Demokrat, mengecam keras pemasangan papan reklame tersebut. (fq/huffingtonpost)


Source : eramuslim

Related Posts with Thumbnails
Bookmark and Share