__________________________

Note : Agar lancar...gunakan selalu "Google Chrome" fast browser untuk berkunjung ! (Download Google Chrome)

Cinema3satu - "Download Film Gratis"

Movies in MKV - "Download Film Gratis"

Monday, November 1, 2010

Gerakan "Say No to Obama" Muncul di Israel

Sebuah gerakan yang bertajuk "Katakan Tidak untuk Obama" di Israel hanya berhasil mengumpulkan 100 orang pendukung pada peluncuran versi Israel hari Ahad kemarin (31/10) dari gerakan Tea Party AS yang menantang Presiden Obama dalam pemilihan Selasa mendatang.

Tidak ada polisi keamanan yang berjaga di pusat terkenal kota Tel Aviv, pada saat mantan wakil Knesset Michael Kleiner, seorang anggota blok Likud dari Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, meresmikan gerakan tersebut.

"Ini adalah pesan kepada Presiden Amerika Serikat bahwa dalam hubungan antara demokrasi, anda tidak memaksa orang untuk melakukan hal-hal dimana mereka tidak memilih," kata Kleiner kepada wartawan.

Peluncuruan Israel Tea Party bukan menandai awal dari partai sayap kanan memisahkan diri, katanya. Hal ini dimaksudkan untuk membantu Netanyahu menolak tekanan Obama dengan kondisi Palestina untuk kembali membangkitkan pembicaraan damai yang telah lesu.

"Obama akan menggunakan dua atau tiga bulan berikutnya tidak hanya menekuk lengan Netanyahu tetapi bisa juga mematahkannya," Kleiner memperingatkan.

Seperti mayortas Likud, Kleiner mendukung pembangunan kembali permukiman Israel di Tepi Barat yang diduduki dan menolak seruan AS untuk pembekuan parsial November lalu.

Untuk saat ini, Israel Tea Party hanyalah sebuah gerakan akar rumput yang dimaksudkan untuk mendukung Netanyahu, kata Kleiner, tetapi juga siap untuk memutuskan hubungan dengannya jika ia menyerah kepada tekanan Amerika.

Obama tidak populer di banyak kalangan warga Israel yang percaya bahwa dia bersimpati dengan Palestina, jajak pendapat menunjukkan.

Peluncuran gerakan mereka ini berlangsung di sebuah auditorium sederhana dihias dengan balon merah dan hitam dan tempat duduk untuk 130.

"Usaha Obama untuk perjanjian perdamaian Timur Tengah yang akan menciptakan sebuah negara Palestina yang hidup berdampingan dengan Israel adalah sasaran peluncuran", kata Kleiner. Tetapi ada tujuan yang lebih lanjut.

"Perspektif kami adalah jauh lebih luas. Israel memerlukan gerakan kapitalistik untuk membebaskan ekonomi dari beban pajak yang tinggi, pengeluaran pemerintah yang tinggi dan administrasi membengkak," katanya.

"Kita perlu gerakan ini, untuk mengingatkan pemerintah bahwa mereka berada di sini untuk melayani rakyat dan bukan sebaliknya."(fq/aby)


Source : eramuslim

Musim Haji, Musim Pengemis Profesional Beraksi di Mekkah

Jelang puncak ibadah haji berlangsung yang diperkirakan jatuh pada tanggal 14-18 November tahun ini, para pengemis 'profesional' telah ikut berangkat dari seluruh wilayah Arab untuk datang ke kota suci Mekkah dalam rangka mengambil kesempatan untuk mendapatkan tempat 'terbaik' untuk mengemis di luar dan di dekat masjidil Haram.

Aisya, seorang pengemis asal Somalia, mengatakan kepada surat kabar Arab bahwa aksi mereka bukan hanya kasus individu di mana pengemis datang ke kota suci dan meminta uang secara acak. Mengemis, katanya, telah berkembang menjadi bisnis dengan tujuan meraup uang tunai sebanyak mungkin.

"Pengemis lokal telah memulai aksi mereka. Mereka telah mengambil alih lokasi yang paling berharga dan yang paling tepat untuk mengemis, termasuk di halaman masjid, serta jalan menuju ke sana dan hotel di dekatnya di luar dan pasar," katanya.

Dia menjelaskan bahwa geng mengemis telah semakin berkembang, mereka mengambil alih seluruh daerah seperti tempat parkir dan daerah terbuka lainnya untuk menarik lebih banyak uang dari para jamaah haji.

"Setelah malam tiba, beberapa geng pengemis membagi uang di antara anggotanya dan kemudian berpisah, sementara yang lainnya tetap bersama-sama sepanjang bulan haji dan perjalanan kembali ke Jeddah akan jauh lebih membahagiakan daripada ketika mereka pertama kali datang," katanya.

Jeddah adalah pusat dari pengemis Arab Saudi karena di sana sangat berkembang sektor komersial dan wisata.

Bulan Ramadhan dan bulan Haji adalah puncak musim untuk para profesional ini. Namun pemerintah tidak terlalu peduli. Geng para pengemis telah tumbuh dalam ukuran dan jumlah yang besar dalam beberapa tahun terakhir, dan telah membuat malu kerajaan secara langsung.

Dalam upaya untuk mengekang tren berkembangnya pengemis profesional ini, Mufti besar Saudi telah mengeluarkan fatwa menentang mengemis, menasihati para jamaah haji dan orang lain untuk tidak memberikan uang kepada pengemis di jalan.

Selain itu, divisi polisi lalu lintas lokal anti-kemiskinan telah menangkap para pengemis dan melakukan patroli keamanan crutin untuk membantu mengatasi masalah tersebut.(fq/iina)


Source : eramuslim

Tajikistan Luncurkan Kampanye Anti Jenggot

Jauh dari ekspos media-media besar, ternyata Tajikistan pekan lalu telah menerapkan larangan terhadap jenggot.

Pejabat Tajikistan telah meluncurkan kampanye baru terhadap laki-laki yang memiliki enggot panjang dimana polisi menahan mereka di depan umum, kantor berita RFE/RL's Tajik Service.

Maruf Odina, Imam Masjid Al-Bukhari, yang berjarak sekitar 30 kilometer timur kota Dushanbe, mengatakan kepada RFE bahwa dirinya ditahan di jalan Dushanbe dan dibawa ke kantor polisi karena jenggotnya yang panjang.

Dia mengatakan sejumlah pria berjanggut panjang lainnya dibawa oleh polisi untuk diinterogasi.

Odina mengatakan dia ditahan sekitar empat jam dan dibebaskan setelah polisi mampu mengidentifikasi dirinya dan mengakui bahwa sebagai seorang imam ia harus memiliki jenggot.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Mahmadullo Asadulloev dikonfirmasi untuk RFE/RL bahwa kampanye melawan laki-laki dengan jenggot panjang telah dimulai. Namun dia mengatakan kamapnye itu hanya terhadap yang dicurigai pengikut Salafi, yang ia anggap kelompok Islam yang menerapkan ajaran Islam secara ketat.

Asadulloev menambahkan bahwa semua "orang yang mencurigakan" ditahan selama kampanye ini akan dibebaskan setelah mereka diinterogasi, dan didaftar, serta sidik jarinya diminta.

Orhan Jamal, koresponden Newsweek di Moskow yang baru-baru ini mengunjungi wilayah Rasht yang bermasalah Tajikistan timur, mengatakan kepada RFE/RL bahwa sebelum perjalanan dia mencukur jenggotnya yang panjang agar tidak menarik perhatian para pejabat keamanan Tajik.

Namun dia mengatakan dia lupa bahwa gambar paspornya menunjukkan fotonya dengan jenggot panjang, yang menyebabkan akhirnya dia menghadapi masalah.

Menumbuhkan jenggot adalah sunnah, dan sesuatu yang harus dilakukan oleh Muslim Sunni, terutama imam di Tajikistan.

Banyak umat islam Sunni percaya bahwa shalat di belakang imam tanpa jenggot menyebabkan shalatnya tidak sah.

Di Tajikistan, jenggot panjang dipakai terutama oleh pengikut Salafi, yang dilarang oleh Mahkamah Agung pada bulan Januari 2009 sebagai sebuah gerakan ekstremis.(fq/rferl)


Source : eramuslim

Wahai Pejabat Jaga Mulutmu

Siapa bilang jadi pejabat negara atau menjadi pajabat pubik itu enak, bisa saja bahkan membuat sengsara hati, memang dalam segi harta benda dan kedudukan kelihatannya nyaman dan melimpah, namaun jangan lupa, segala aspek yang ada pada diri seorang pejabat public seperti kaca transfaran, kaca yang tembus pandang dan siapapn bisa melihatnya.

Nah coba anda lihat, banyak pejabat negara di lembaga terhormat, DPR, yang perang mulut dan saling menghina sesamanya ketika berdebat atau berdiskusi membahas suatu masalah. Mereka saling tuding dan tanpa malu-malu dan dengan gaya yang arogan, saling menjatuhkan! Benar -benar memalukan, masa pejabat negara seperti itu? Bahkan kalau dilihat gelar akademiknya, seperti pager di taman, berderet panjang banget!

Tapi, ya ampun.... akhlaknya kok seperti preman-preman di pasar-pasar, yang ngeliatpun malu! Apa lagi direlay di stasiun-stasiun TV yang bisa diakses langsung ke berbagai negara, termasuk ke Moskow, Rusia. Aduh ini muka mau ditaruh dimana, melihat pejabat negara seperti itu. Teman-teman Rusiakan juga bisa melihat. Bahkan saya pernah mendapat pertanyaan langsung dari reporter TV di Rusia dua tahun lalu ketika mereka mengabadikan acara teraweh ramadhan di Wisma Duta atas undangan Dubes: "Apakah memang Indonesia negara memang suka senang keributan?" Cukup tepot saya menjawab pertanyaan ini.

Nah coba, siapa yang memberitahu kalau bukan mereka melihat sendiri di layar monitor komputer mereka! Oya jangan lupa, mereka, negara-negara asing yang ada di Indonesia, termasuk Rusia, punya kedutaan dan di ruang konsuler, ruang tunggu saat mengurus visa dikedutaaan Rusia di jalan Rasunasaid, Kuningan, Jakarta Selatan, ada siaran langsung ke TV-TV di Rusia! Nah kan otomatis setiap berita atau kejadian di Jakarta akan tersiar langsung ke mancanegara dalam hitungan menit! Nah betapa malunya diri ini ketika melihat pejabat negara kita di lembaga terhormat, DPR, sedang perang mulut, caci maki dan saling hina menghina! Benar, kata Gus Dur dulu, DPR seperti TK! Padahal anggotanya berganti-ganti tiap Pemilu, tapi waktaknya kok mirip ya?


Betapa repotnya jadi pejabat publik, pejabat negara, apa lagi pejabat DPR yang mewakili rakyat, segala tindakan dan tingkah lakunya disorot masyarakat, apa lagi kata-katanya. Di berbagai media masa banyak pejabat publik yang sudah kena semprot! Yang paling sering tentu pak SBY, ya karena memang SBY adalah puncak pimpinan negara ini, tentu saja segala apapun yang dilakukan akan “diendus” oleh rakyat! rakyat bukan benci pada SBY, tapi kalau salah, masa diamkan saja, ya dosa semuanya dong! Mengkritik tidak salah dan tidak berdosa, asal dengan cara yang santun dan tetap memberikan solusinya.


Oya, semprotan rakyat sebelumnya adalah mengena Tifakul Sembiring yang digadang-gadang, di semprit dan disemprot! Karena tak bisa membedakan kapan dia berdakwah, kapan dia menjadi menteri. Berdakwah di kalangan ummatnya sendiri, jadi menteri di luar “kandangnya” tapi sering tercampur aduk, antara berdakwah dengan kementrian yang sekarang sedang “didudukinya”!

Terakhir yang lagi anyar, ya Marzuki Ali, yang dengan lantangnya mengomentari bencana Mentawai dengan kata-kata yang menyakitkan rakyat yang sedang menderita, rakyat di Mentawai ibarat jatuh, di timpah tangga, lalu “dipukul” oleh Marzuki Ali dengan “palu Godam” yang mematikan! Dengan santainya Marzuki Ali bilang: “Kalau tak mau menanggung resiko hidup di pantai, ya pindah aja ke darat!” Ya ampun … dikira pindah dari satu tempat ke tempat lain semudah membalik telapak tangan! Marzuki… Marzuki …. ada ada aja ente!

Memang repot jadi pejabat publik, kata-katanya akan menjadi”makanan” atau” santapan” empuk bagi wartawan khususnya dan bagi masyarakat pada umumnya. Maka hati-hatilah kau wahai para pejabat, selain kata-katamu yang keluar akan dicatat, tingkah lakumupun dicatat. Dan jangan lupa setelah akhir masa jabatanmu, kau bukan siapa-siapa lagi, maka kesombonganmu saat kau menjabat akan menjadi bumerang bagi diri dan keluargamu nantinya dan itu sudah banyak contoh.

Apa sebaiknya mulut pejabat di gembok? Ya tidak juga, apa lagi bagi anggota DPR atau DPRD, mereka harus bersuara, namun bukan asal bunyi, kalau “asbun” seperti pejabat-pejabat di DPR itu, wah repot jadinya. Ya repot semuanya, repot dirinya, repot temannya, repot partainya, ya repot presidennya, kok punya anak buah di partainya sendiri, seperti itu. Jangan-jangan ada skenario pembusukan partai demokrat dari dalam! Ya bisa aja, namanya juga berebut kursi atau jabatan, siapa tahu mereka sedang saling mengintai dan mempersiapkan diri menghadapi Pilpres 2014!

Dan jangan lupa dalam urusan politik tak ada kawan dan lawan abadi! Coba aja banyak sekali para anggota partai yang seperti kutu loncat, yang penting dapat kedudukan atau jabatan, tak peduli di tuduh oportunis atau mencla mencle, yang penting dapat kursi dan jabatan, apapun caranya, tak peduli! Ya itulah calon-calon pejabat yang biasanya kalau sudah menjabat bukan ngurus rakyat, tapi mencari sebanyak banyaknya “lobang” buat menumpuk harta kekayaannya! Nah mereka sedang mengejar RI1 sekarang ….! Hati-hatilah rakyat Indonesia, jangan sampai salah pilih!

Nah lihat aja Prabowo, Aburizal Bakri sudah pada “ngebet” ingin bertarung di 2014! Padahal masih lama… Ya ampun, jangan-jangan ada skenario menurunkan SBY di tengah jalan dan banyak cara untuk itu! Sabarlah wahai para pejabat, “Belanda masih jauh” Mari lihat itu Mentawai dan Merapi, loh pada kemana itu bendera partainya? Apa karena bukan pemilu nih, mereka pada tiarap semuanya, wah kelihatan belangnya semua! Pantas aja rakyat tak percaya pada pejabatanya sendiri, tak percaya pada atasanya sendiri, tak percaya pada hasil pilihannya sendiri, akh… ternyata rakyat salah pilih lagi!

Halo-… halo… pada kemana itu bendera partai, saya kok tak melihatnya di Mentawai dan di Merapi! Ya ampun… benar-benar deh, rakyat benar-benar baru didekatin saat pemilu saja, pada saat pemilu semua teriak:” untuk rakyat, mari bela rakyat, kita akan berjuang untuk rakyat!” Dan seterusnya, loh sekarang ada musibah di Mentawai dan Merapi tokoh-tokoh partai politiknya pada kemana? Kok tak kelihatan? Bendera partainya pada kemana? Saat pemilu mereka teriak akan membela rakyat, buktinya mana? Atau memang mulut mereka harus digembok?

Ya, memang tak semua pejabat yang mulutnya harus “digembok”, banyak juga pejabat yang rendah hati dan diam-diam membantu rakyat, membela rakyat tanpa gembar gembor, pejabat yang begini memang langkah, dia lebih banyak berbuat dari pada bicara dan lebih banyak diam, ketimbang bersuara, tapi nyakiti rakyat banyak. Aduh, kemana nih mencari pejabat seperti ini, jangan-jangan di suruh maju ke Pilpres 2014 dia juga tak mau! Ya pajabat yang amanah memang tak mengejar jabatan dan kedudukan!

Memang susah mencari pejabat yang amanah, yang lebih banyak bekerja ketimbang omong atau perang mulut. Mencari pejabat yang amanah( sudah saya tulis di ruang ini juga beberapa waktu lalu) susah, seperti mencarai jarum ditumpukan jerami, susahanya bukan main. Bukan tak ada, tapi memang sulit dan repot.

Kenapa begitu? Ya coba aja, pejabat yang amanah biasanya ada di "balik panggung" dia lebih banyak diam, lebih banyak bekerja! Dan pekerjaannya tak mau diekspos ke masyarakat, kwatir menjadi riya dan hilang amalnya. Nah sementara rakyat mencari dia, nah dianya sembunyi, kan repot namanya.

Kita memang berharap akan muncul pemimpin yang berkulitas sperti Umar bin Khattab atau seperti Umar bin Abdul Azis, pemimpin yang sederhana, namun mampun mensejahterakan rakyatnya, bukan pemimpin yang mensejahterakan keluarganya sendiri dan lingkungannya saja!

Adakah pemimpin yang seperti itu? Ada, dan banyak, tapi tak terlihat! Ya, semoga aja mereka muncul di saat 2014 nanti! Yang sekarang biarlah dulu, biarkan mereka bekerja sebisa mereka, semampu mereka, toh mereka hasil pilihan rakyat juga, walau mungkin rakyat salah pilih, tapi kan pilihannya memang segitu adanya, mau apa lagi, kecuali tawakal kepada Allah SWT!


Oleh Syaripudin Zuhri


Source : eramuslim

Related Posts with Thumbnails
Bookmark and Share