__________________________

Note : Agar lancar...gunakan selalu "Google Chrome" fast browser untuk berkunjung ! (Download Google Chrome)

Cinema3satu - "Download Film Gratis"

Movies in MKV - "Download Film Gratis"

Tuesday, August 10, 2010

Persaingan Cari Jodoh Bisa Perpendek Umur

Masa hidup yang bersangkutan bisa 3 bulan lebih pendek dari mereka yang gampang berjodoh

Pria lajang, tak perlu mati-matian mencari jodoh.
Menurut suatu studi, mereka yang mengalami kompetisi yang ketat dalam mendapatkan pujaan hati biasanya punya masa hidup yang lebih pendek ketimbang lelaki yang gampang berjodoh.

Demikian menurut penelitian yang dipimpin Profesor Nicholas Christakis dari Sekolah Kedokteran Harvard. Menurut dia, ketatnya persaingan mencari jodoh membuat masa hidup yang bersangkutan bisa tiga bulan lebih pendek dari yang lain.

"Mencari jodoh bisa membuat stres dan ini mengakibatkan gangguan kesehatan," kata Christakis dalam siaran pers yang dipublikasikan Sekolah Kedokteran Harvard, Senin 9 Agustus 2010.

Dalam melakukan penelitian itu, Christakis bekerja sama dengan para peneliti dari Universitas Hong Kong, Universitas Wisconsin, dan Universitas Northwestern. Hasil penelitian mereka diterbitkan dalam jurnal "Demography" edisi Agustus 2010.

Selama melakukan penelitian, mereka menggunakan pendekatan proporsi jumlah laki-laki dan perempuan di dalam suatu tempat untuk jangka waktu tertentu.

Tim peneliti mempelajari data dari Pusat Studi Longitudinal Wisconsin, yang menelusuri kesehatan jangka panjang dari 4.183 pria. Mereka lulus dari sejumlah sekolah menengah atas (SMA) di Wisconsin, AS, pada 1957. Mereka juga memanfaatkan informasi atas lebih dari 7 juta pria yang ikut dalam Medicare, yaitu program medis pemerintah AS bagi kaum lanjut usia.

Setelah menghitung rasio gender atas setiap kelas SMA, tim peneliti menemukan bahwa 50 tahun kemudian pria dari kelas yang lebih banyak murid laki-laki ketimbang perempuan ternyata tidak hidup selama dengan yang dinikmati laki-laki yang belajar di ruang kelas yang memiliki rasio pria dan perempuan yang sepadan.

Tim peneliti menduga, fenomena itu disebabkan oleh faktor-faktor sosial dan biologis - diantaranya akibat stres lantaran harus berkompetisi mendapat pacar. "Kita pada dasarnya ingin menyatu ke dunia sosial di sekitar kita, dan apa lagi yang lebih sosial selain dinamika kompetisi seksual?" kata Christakis.

Source : vivanews



Shared via AddThis

No comments:

Post a Comment

Related Posts with Thumbnails
Bookmark and Share