Lebih dari 150 akademisi Israel mengatakan mereka tidak akan lagi ambil bagian dalam kegiatan budaya atau perkuliahan umum di wilayah pendudukan Tepi Barat pemukiman Ariel.
Dalam petisi yang ditandatangani anggota fakultas dari universitas di seluruh Israel, mereka bersumpah untuk tidak akan memberikan kuliah atau berpartisipasi dalam diskusi di daerah pemukiman ilegal dan mendukung sikap para seniman teater Israel yang mengatakan mereka akan menolak untuk melakukan pertunjukan di pemukiman ilegal di Tepi Barat.
"Kami tidak akan mengambil bagian dalam setiap jenis aktivitas budaya di luar 'Green Line,' ikut ambil bagian dalam diskusi dan seminar, atau kuliah di berbagai macam kegiatan akademik di pemukiman ini," tulis para akademisi dalam petisi mereka.
Mereka mengatakan bahwa dimulainya kembali pembangunan pemukiman ilegal di wilayah-wilayah pendudukan menyebabkan kerusakan kritis yang kemungkinan Israel sulit untuk mencapai perdamaian dengan bangsa Palestina.
Mendekati hampir 500.000 para pemukim Yahudi Israel tinggal di lebih dari 100 permukiman ilegal Ariel yang dibangun pada 1967 sejak pendudukan Israel di Tepi Barat dan Timur al-Quds (Yerusalem). Mereka dianggap ilegal berdasarkan hukum internasional.
Sebuah surat yang terpisah, ditandatangani oleh sejumlah penulis terkenal Israel dan seniman, diharapkan akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang.
Otorita Palestina (PA) dan Israel adalah akan melanjutkan pembicaraan damai yang didukung Washington mulai 2 September mendatang yang dipimpin oleh kepala PA Mahmud Abbas dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Sebuah jajak pendapat yang dilakukan pada hari Selasa oleh Gal Hadash Institute dan disiarkan di stasiun TV swasta Channel 10 Israel menunjukkan dua pertiga warga Israel mendukung pendudukan Israel di Tepi Barat.(fq/prtv)
Source : eramuslim
No comments:
Post a Comment