Tak kurang dari satu ancaman bom dan lebih dari 150 surat elektronik berisi kecaman.
Pemilik sebuah restoran di Mesa, Arizona, Amerika Serikat (AS), bermimpi bisa menghidangkan sesuatu yang baru bagi para pengunjung restoran. Memanfaatkan demam Piala Dunia yang digelar di Afrika Selatan, terbersit ide untuk menyajikan burger dengan daging singa Afrika.
Ide ini muncul agar pengunjung restoran bisa merasakan nuansa benua Afrika di tengah riuh rendah turnamen bergengsi Piala Dunia. Tentu saja burger daging singa itu menuai protes.
Tak kurang dari satu ancaman bom dan lebih dari 150 surat elektronik berisi kecaman dan protes diterima oleh pemilik restoran, Cameron Selogie. Selogie berkelit dengan mengatakan bahwa singa Afrika memang masuk daftar hewan dilindungi, tetapi tidak terancam punah.
Restoran miliknya, Restoran Il Vinaio, sudah memesan 4,5 kilogram daging singa Afrika dari sebuah peternakan di Illinois, AS. Peternakan itu disebut sudah memenuhi standar yang ditetapkan Departemen Pertanian dan Peternakan (USDA) AS.
"Saya sudah melakukan penelitian untuk memastikan hewan-hewan itu diperlakukan manusiawi," kata Selogie. Daging singa yang disajikan di restoran Il Vinaio dicampur dengan daging sapi. Restoran itu mampu menjual sekitar 15 burger per hari.
Juru bicara USDA, Jim Brownlee, mengatakan, daging singa tidak biasa dikonsumsi, tetapi sepengetahuan dia, tidak ada larangan untuk menyantap daging singa. (Associated Press) (hs)
Source : http://www.vivanews.com/
Shared via AddThis