Pemuda muslim berkewargenagaraan Belanda dan Maroko yang membunuh pembuat film dan penghina Islam Theo van Gogh pada tahun 2004 lalu, telah mengatakan bahwa dirinya sama sekali tidak menyesal telah membunuh van Gogh.
Surat kabar terkenal Rotterdam "AD" mempublikasikan sebuah surat milik dari pembunuh Van Gogh, Muhammad Bouyeri dalam edisi cetak mereka yang terbit hari Jumat ini (9/7).
Bouyeri dalam surat yang ia tujukan untuk kelompok Islam yang tidak teridentifikasi namanya, mengatakan bahwa ia sama sekali tidak menyesal tentang pilihan yang ia buat dan jalan yang telah ia pilih dengan membunuh Van Gogh. Bahkan untuk sedetikpun.
Sebagian besar isi surat itu merupakan pesan-pesan keagamaan, dengan pernyataan seperti, "Bagaimana ikhwan dan akhwat, apakah mungkin kita putus asa untuk mendapatkan rahmat dari Allah? Kita yang sedang berada dijurang kehinaan dan Allah menyelamatkan kita dari jurang kegelapan tersebut. Allah telah menjaga kita dan membersihkan kita dari noda-noda dan ketidak yakinan kita padaNya."
Badan intelijen Belanda (AIVD) mengatakan kepada wartawan surat kabar AD bahwa Mohammed Bouyeri sangat sadar akan isi surat yang ia tulis dan AIVD tidak terkejut dengan isinya.
"Ini adalah gaya yang sama dengan surat sebelumnya dan tidak mengubah pandangan kita tentang dia atau pikirannya." Surat itu muncul di Belgia dan diserahkan kepada surat kabar harian "AD".
Muhamamd Bouyeri yang memiliki nama lain Abu Zubair sendiri menjalani hukuman seumur hidup atas pembunuhan yang ia lakukan terhadap Theo van Gogh di Amsterdam.
Pembunuhan terhadap Theo Van Gogh terjadi pada tanggal 2 November 2004. Bouyeri membunuh Van Gogh di pagi hari sewaktu Van Gogh akan berangkat menuju ketempat kerjanya. Theo Van Gogh dibunuh dengan cara ditembak, kemudia tubuhnya ditusuk beberapa kali oleh Bouyeri.(fq/rnw)
Source : http://www.eramuslim.com/