Sekelompok ilmuwan akan melakukan ekspedisi ke bangkai kapal "Titanic" di dasar laut Atlantik Utara Agustus mendatang. Misi mereka adalah mempelajari kondisi terkini bangkai kapal, yang kisah tragisnya menjadi bahan salah satu film terlaris di dunia.
Tim ilmuwan mancanegara itu juga akan membuat peta tiga dimensi, yang akan "membangkitkan kembali" Titanic agar bisa disaksikan publik.
Misi ke lokasi 2,5 mil di bawah Laut Atlantik Utara itu disebut sebagai yang paling mutakhir dari semua ekspedisi ke bangkai Titanic sejak kapal tersebut ditemukan 25 tahun lalu.
Tim ekspedisi akan meninggalkan St. John's, Newfoundland, Kanada pada 18 Agustus mendatang. Misi akan berlangsung selama 20 hari dengan kerja sama RMS Titanic Inc., yang memegang hak evakuasi benda-benda di kapal Titanic, serta Woods Hole Oceanographic Institution di Massachusetts.
Eksedisi tidak akan mengumpulkan artefak-artefak, tetapi akan menyelidiki lokasi pada 2 hingga 3 mil dari bangkai kapal di mana ratusan ribu artefak masih terpencar.
Beberapa pengunjung rutin lokasi bangkai Titanic akan menjadi bagian dari tim ekspedisi bersama sejumlah ilmuwan bawah laut dan organisasi seperti National Oceanic dan Atmospheric Administration.
Pelaksana kegiatan mengatakan, data dan gambar ilmiah baru nantinya akan bisa diakses oleh publik. "Untuk kali pertama, kami akan benar-benar memperlakukan lokasi bangkai kapal itu dengan dua pikiran di otak," kata David Gallo, pemimpin ekspedisi dan ilmuwan Woods Hole, pada Associated Press, Senin lalu.
"Pertama, untuk melindungi warisan dengan memperkaya kisah tentang Titanic. Kedua, untuk benar-benar memahami kondisi kapal," terang Gallo.
Kapal Titanic menabrak bongkahan es di tengah laut dan tenggelam pada 15 April 1912. Kecelakaan itu menewaskan 1.552 penumpang. (Associated Press | umi)