Kelompok-kelompok amal AS telah menggunakan pajak sumbangan untuk membantu membangun permukiman Yahudi di Tepi Barat yang diduduki Israel, lapor surat kabar New York Times hari Selasa kemarin (6/7).
Selagi Washington berusaha mengakhiri empat dekade pemukiman Yahudi dan menciptakan negara Palestina di Tepi Barat, Pajak warga AS malah membantu mempertahankan permukiman Yahudi melalui sumbangan dari keringanan pajak warga AS, kata laporan itu.
New York Times melakukan pemeriksaan di Amerika Serikat dan Israel mengidentifikasi setidaknya 40 organisasi di Amerika telah mengumpulkan lebih dari 200 juta dolar yang berasal dari dana pengurangan pajak yang disumbangkan untuk pembangunan permukiman Yahudi di Tepi Barat dan Jerusalem Timur selama saru dekade terakhir.
Uang itu sebagian besar digunakan untuk pembangunan sekolah, sinangog, pusat rekreasi dan sejenisnya - yang ada di Tepi Barat.
Namun uang tersebut juga dibayar untuk pembangunan perumahan, pembelian anjing penjaga, rompi antipeluru, senapan dan kendaraan yang digunakan untuk mengamankan pos-pos di dalam di area yang diduduki, NY Times melaporkan.
Kontroversi atas permukiman Yahudi diharapkan menjadi agenda pembicaraan antara Presiden AS Barack Obama dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang saat ini berada di Gedung Putih sejak Selasa kemarin (6/7).
Kelompok Pro-permukiman telah meningkatkan tekanan mereka kepada Netanyahu agar tidak 'menyerah' di dalam perundingan yang dalam tuntutan AS adalah memperpanjang pembekuan secara parsial pada pembangunan pemukiman di Tepi Barat.
Meskipun warga Amerika juga mendapatkan keringanan pajak atas sumbangan mereka untuk kelompok-kelompok pro-Palestina, gerakan pro- pemukiman lebih menonjol karena hal ini merupakan isu utama di saat perundingan perdamaian Timur Tengah.
Washington telah menolak untuk mengizinkan Israel untuk menghabiskan bantuan pemerintah Amerika hanya untuk pembangunan pemukiman Yahudi di Tepi Barat.(fq/newsyahoo)
Source : http://www.eramuslim.com/
No comments:
Post a Comment