Presiden AS Barack Obama, dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, sekali lagi menegaskan kembali komitmen Washington untuk menjaga keamanan Israel.
Obama membuat janji itu dalam sebuah pertemuan dengan perdana menteri Israel yang mengunjungi Gedung Putih hari Selasa kemarin (6/7).
Obama meyakinkan Netanyahu bahwa konferensi internasional tentang menciptakan Timur Tengah yang bebas nuklir - yang direncanakan untuk 2012 - tidak berlaku untuk Israel, yang memiliki persenjataan nuklir.
Obama memperingatkan bahwa upaya untuk memilih Israel agar menghentikan dan menghapus program nuklir mereka bisa merusak kesempatan pelaksanaan konferensi.
Selain itu, Obama mengatakan kepada Netanyahu bahwa Amerika Serikat akan terus bekerja sama dengan Israel untuk memastikan bahwa inisiatif pengawasan senjata dan kebijakan tidak menghambat keamanan Israel.
Ini adalah pertemuan pertama antara kedua orang pemimpin tersebut sejak 23 Maret lalu ketika Netanyahu dikatakan telah menerima sambutan dingin selama berada di Gedung Putih.
Setelah satu dekade adanya kebuntuan, 189 negara yang ada dalam Non-Proliferation Treaty, mengusulkan adanya langkah-langkah baru terhadap pelucutan senjata nuklir dan membuat Timur Tengah bebas dari senjata atom.
Para diplomat pada konferensi peninjauan NPT menyetujui konsensus dokumen akhir setebal 28-halaman yang untuk pertama kalinya menggelar rencana aksi perlucutan senjata, non-proliferasi dan mempromosikan energi atom untuk perdamaian.
Tinjauan konferensi NPT Mei lalu juga menyerukan Israel untuk bergabung dengan perjanjian NPT, yang akan mewajibkan Israel untuk menghapus senjata nuklir mereka, meskipun Tel Aviv menolak meninjau kembali seruan itu.
Israel secara luas diyakini memiliki 350 hulu ledak nuklir. Tel Aviv juga menolak untuk mengizinkan IAEA untuk memeriksa situs nuklir mereka.(fq/prtv)
source : http://www.eramuslim.com/
No comments:
Post a Comment