Bunuh diri sembari merekam dan menyebarluaskannya di internet semakin mengkhawatirkan di Jepang. Kini ada kasus terbaru yang membuat pemerintah dan masyarakat Jepang tambah cemas. Bunuh diri 'online'.
Polisi menemukan jenazah seorang pria berusia 24 tahun, yang namanya dirahasiakan, di apartemennya di kota Sendai, bagian Utara Jepang pada Selasa (9/11) lalu. Polisi mendatangi apartemen pria itu setelah sejumlah warga membuat laporan.
Seperti yang diberitakan oleh harian Yomiuri Shimbun, Kamis (11/11), beberapa tetangga menelepon dan mengatakan bahwa pria nekat itu mencoba gantung diri dan akhirnya meninggal.
"Pada pukul 03.45 dinihari ia berusaha menggantung dirinya sendiri. Namun usahanya gagal karena langit-langit apartemennya roboh dan ia terjatuh," ujar seorang polisi.
Tak kehabisan akal, pria itu lalu menuju ke bagian lain apartemennya. Ia menggantungkan tali, naik ke bangku lalu mengaitkan lehernya di tali tersebut. Dan ia pun kehilangan nyawanya.
Semua adegan mengerikan itu terekam dengan jelas di kamera si pelaku. Pelaku itu memang sengaja meletakkan kameranya dalam kondisi terekam dan menghubungkannya ke jaringan internet. Ia melakukan semuanya seorang diri.
Video pria bunuh diri tersebut dapat dilihat secara 'live' di situs UStream. Namun pengelola situs tersebut menghapus rekaman bunuh diri itu setelah mendapat protes dari beberapa pengguna.
Di situs YouTube rekaman itu juga sempat beredar. Tapi dihapus tak lama setelah diupload.
Koran Sankei Shimbun membuat laporan bahwa pria itu sudah tak lagi bekerja sejak Agustus 2010 karena dipecat dari tempatnya bekerja di sebuah bank. Pria itu kemudian mengalami kesulitan ekonomi dan sempat mengutarakan niatnya untuk bunuh diri lewat sebuah komunitas di situs UStream.
Source : yahoo.news
No comments:
Post a Comment