Ayman Al-Zawahiri: Elbaradai Antek Amerika di Mesir

Hanya beberapa hari setelah peringatan kesembilan dari serangan 11 September, orang kedua di Al Qaidah, Ayman Al-Zawahiri telah merilis sebuah rekaman audio baru yang berisi serangan terhadap "Tentara Salib" AS di Afghanistan dan menyebut pemerintah Pakistan sebagai "agen" dari Barat.

Pesan orang kedua Al-Qaidah ini diterbitkan pada situs web kelompok jihadis yang sering digunakan untuk mendistribusikan kaset propaganda Al Qaidah, berikut sebuah foto Zawahiri dan transkrip tulisan berbahasa Inggris. Rilis pesan ini pada saat CIA meningkatkan serangan pesawat tak berawak di wilayah perbatasan Afghanistan dan Pakistan, di mana Zawahiri dan Usamah Bin Ladin diyakini bersembunyi.

Dalam pesan audio berdurasi 44-menit, Zawahiri menandai hampir satu dekade "perang salib" AS di Afghanistan dengan cacian tentang peristiwa terkini, termasuk tanggapannya terhadap pemerintah Pakistan dalam mengatasi banjir dahsyat dan pemilihan presiden Mesir mendatang.

Dalam menanggapi pemilu mendatang di Mesir dan rencana majunya mantan direktur eksekutif badan energi atom internasional, Muhammad ElBaradai dalam pencalonan sebagai presiden Mesir, Zawahiri dengan tegas menyebut Elbaradai sebagai antek utusan Amerika.

Zawahiri mengatakan bahwa Elbaradai sebagai tokoh sekuler, yang mecoba mengelola Mesir dengan backingAmerika.

"Apakah kita harus membayar antek Amerika ElBaradei untuk memerintah melalui pemilihan umum, seperti yang terjadi di Pakistan, atau mempertahankan pemimpin seperti Gamal Mubarak, sehingga keduanya berlomba-lomba memberikan layanan dan kesetiaan kepada kaisar dan Washington," kata Zawahiri.

Dalam pesannya Zawahiri menyebut Perang Salib telah hancur dan mengatakan Barat telah menyadari tidak bisa menang secara militer di Afghanistan.

Zawahiri juga merujuk kepada penodaan Al-Quran dan penghinaan terhadap Nabi Muhammad di barat. "Bukankah mereka juga telah menodai Al-Quran yang mulia di Guantanamo, Irak dan di tempat lain?" tanya Zawahiri dalam pesan audionya.

Ben Venzke dari Intel Center, sebuah organisasi swasta yang menganalisa video propaganda jihad, mengatakan kepada ABC News bahwa pernyataan dirilis pada pola distribusi yang biasanya digunakan oleh Al Qaidah dan tampaknya otentik.(fq/abc/islamtoday)

Source : eramuslim