Pro-kontra terhadap rencana pembangunan pusat Islam dan masjid di lokasi dekat Ground zero telah membuat masyarakat AS terbelah. Kubu penentang pembangunan telah melakukan berbagai cara untuk membentuk opini masyarakat agar mau menentang rencana pembangunan tersebut, bahkan mereka telah membayar mahal untuk iklan televisi.
Selain timbulnya pro-kontra atas rencana itu, pembangunan pusat Islam di dekat lokasi ground zero juga meningkatkan kembali sentimen anti Islam dan umat Islam. Dan baru-baru ini terjadi, kubu penentang pembangunan masjid ground zero telah meninggalkan (sengaja ditinggalkan) sebuah boneka babi bertuliskan "No Mosque in NYC" di Islamic Center Kalifornia.
Menurut Dewan Hubungan Islam Amerika (CAIR) menyatakan bahwa boneka babi yang ditemukan dalam kotak surat masjid, juga bertuliskan "Remember 9-11" dan "MO HAM MED the Pig."
Kelompok anti Islam di AS dengan sengaja menjadikan boneka babi sebagai kecaman dan kebencian mereka terhadap rencana pembangunan masjid, mengingat umat Islam dilarang mengkonsumsi produk daging babi dan menggunakan boneka babi menurut mereka merupakan tujuan yang tepat untuk menambah penghinaan terhadap umat Islam.
Sacramento Valley Chapter dari Council on American-Islamic Relations (CAIR) telah meminta pihak penegak hukum untuk melakukan investigasi atas kejahatan kebencian rasial atas insiden ini.
Dalam beberapa hari terakhir kelompok anti Islam juga telah melakukan aksi vandalisme yang menargetkan Madera, Islamic Center di Kalifornia.
Menurut CAIR mereka meninggalkan coretan yang menyatakan "No Temple for the God of terrorism at Ground Zero". "Wake up America, the Enemy is here," tertanda "Persaudaraan Nasionalis Amerika."
Masjid di Kalifornia dirusak dengan kata-kata kebencian yang mengacu pada kontroversi masjid di New York, kata CAIR menambahkan.
Tren insiden kebencian anti-Muslim adalah sebuah kekhawatiran besar bagi muslim Amerika di seluruh negeri dan penduduk New York yang beragama Islam membentuk sekitar 10% dari populasi kota besar tersebut.(fq/examiner)
Source : eramuslim
No comments:
Post a Comment