Surat kabar AS Los Angeles Times, melaporkan adanya persaingan antara saluran televisi Mesir untuk menarik sejumlah besar pemirsa televisi, dengan berlomba-lomba menampilkan berbagai serial TV, baik itu sinetron Ramadhan, serial sejarah, sosial maupun keagamaan bahkan komedi - yang diharapkan dari kesemuanya itu akan menambah pendapatan dari iklan yang masuk - dan banyak ulama yang menyatakan banyaknya program serial televisi itu bisa mengalihkan banyak umat Islam terhadap kinerja beribadah di bulan suci Ramadhan.
Surat kabar itu menambahkan bahwa sejak awal Ramadhan pada hari Rabu lalu, saluran TV satelit telah menampilkan hampir 48 serial televisi.
Statistik dari "Uni Research Centre" menunjukkan bahwa bulan Ramadhan adalah bulan musim iklan di televisi Mesir, pada tahun lalu saja untuk biaya iklan tercatat sebesar 146 juta dolar AS selama bulan suci Ramadhan, namun tahun ini telah mengalami peningkatan menjadi 62%, lebih dari bulan-bulan lainnya sepanjang tahun.
Surat kabar itu mengatakan jutaan orang Mesir mengikuti dan menonton sinetron setelah sahur. Ketua perusahaan Grup iklan TBWA untuk wilayah Afrika dan Timur Tengah, serta daerah Mediterania mengatakan: "Mesir adalah salah satu pasar yang paling cepat berkembang untuk pertumbuhan iklan di dunia ".
Banyak ulama Mesir telah mengkritik dengan maraknya serial televisi seperti sinetron, acara komedi dan sejenisnya di saluran-saluran televisi Mesir, dengan menekankan bahwa selama bulan suci Ramadhan sebaiknya umat Islam lebih berkonsentrasi untuk beribadah daripada menghabiskan waktu di depan televisi.
Tidak berbeda dengan Mesir, Indonesia mungkin lebih parah. Jam-jam saatnya umat Islam seharunya banyak beristighfar menjelang sahur, televisi-televisi di Indonesia berlomba-lomba menampilkan para pelawak dan banci untuk menemani umat Islam beribadah. naudzubillah min dzalik.
Source : eramuslim
No comments:
Post a Comment