Sebuah rekaman video berisi pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu muncul di tengah "ketegangan" antara rezim Zionis Israel dan pemerintahan Presiden AS Barack Obama terkait isu Israel-Palestina. Dalam pernyataan tersebut, Netanyahu dalam bahasa Ibrani, dengan sikap arogan mencela pemerintahan AS yang selama ini menjadi sekutu dekatnya.
Rekaman yang diambil pada tahun 2001 itu, disiarkan dalam program televisi "This Week With Miki Rosenthal" dengan judul "The Real (And Deceitful) Face of Benjamin Netanyahu", jumat pekan kemarin, ditengarai akan makin memperuncing hubungan antara pemerintahan Netanyahu dan Presiden Obama. Keduanya, belakangan ini kerap perang pendapat soal kebijakan pemerintah Netanyahu membangun pemukiman-pemukiman ilegal Yahudi di wilayah Palestina. Meski demikian, perang kritik itu tidak menggoyahkan dukungan buta AS terhadap Israel.
Surat kabar Haaretz dalam laporannya menyebutkan bahwa Netanyahu saat itu tidak sadar jika pernyataannya itu direkam. Dengan sikap arogan, Netanyahu dalam rekaman tersebut mengatakan, "Saya tahulah Amerika itu. Amerika adalah negara yang bisa dengan sangat mudah diarahkan, digerakkan ke arah yang benar (Israel). Mereka tidak akan mengganggu."
Surat kabar Washington Post juga memuat petikan pernyataan Netanyahu yang mengatakan bahwa ia sudah memanipulasi pemerintah AS dalam proses perdamaian Israel-Palestina yang sedang berlangsung.
"Mereka (AS) bertanya pada saya sebelum pemilu, apakah saya akan menghormati Perjanjian Oslo. Saya jawab bahwa saya akan menghormatinya, tapi ... saya akan menafsirkan kesepakatan itu dengan cara yang memungkin saya untuk mengakhiri desakan agar Israel mematuhi perbatasan tahun '67."
"Bagaimana kami melakukannya? Tak seorang pun menyatakan definisi zona militer. Definisi zona militer adalah zona keamanan; sepanjang yang saya pahami, seluruh Lembah Yordan adalah zona militer. Tak terbantahkan," demikian pernyataan Netanyahu seperti dikutip Washington Post.
Gideon Levy, analis politik Israel pada surat kabar Haaretzmenilai pernyataan Netanyahu sebagai hal yang menyedihkan. Orang-Orang Israel, kata Levy, harus menanggung rasa takut dan curiga bahwa pemerintah Israel dipimpin oleh sosok yang tidak percaya pada Palestina dan tidak percaya pada peluang yang muncul dari adanya kesepakatan-kesepakatan dengan Palestina.
"Israel dipimpin oleh seorang yang berpikir bahwa Washington sudah ada dalam genggamannya dan untuk itu ia bisa melakukan apa saja," tukas Levy.
Pernyataan Netanyahu dalam rekaman tersebut, tulisHaaretz, membuktikan bahwa Netanyahu bukanlah pemimpin Israel yang punya itikad baik untuk menciptakan perdamaian dengan Palestina. (ln/hrz/HuffPost)
Source : eramuslim
No comments:
Post a Comment