Tali Fahima, seorang perempuan Yahudi Israel yang mulanya dikenal sebagai seorang tentara, lalu menjadi pejuang kiri yang mengkritik kebijakan pemerintan negaranya, menjadi aktivis kemanusiaan, dan akhirnya menyatakan diri masuk Islam.
Namun masuk Islamnya itu tidak serta merta membuat kaum yang dilaknat Allah Yahudi menjadi rela akan keislamannya. Ancaman demi ancaman terpaksa Fakhima terima atas konsekuensi keIslamannya tersebut.
Fahima yang mengumumkan secara terbuka keislamannya dan diliput oleh banyak media internasional sontak membuat mata masyarakat dunia terbelalak. Terlebih lagi, sebelum masuk Islam, Fahima dikenal sebagai aktivis sayap kiri yang vokal mengecam berbagai kebijakan imperialis negerinya.
Dalam wawancaranya dengan kanal televisi Rusia berbahasa Arab Rusiya al-Yaum (24/6), Fahima menyatakan dirinya mendapat banyak ancaman pasca pernyataan keislamannya. Ancaman tersebut datang baik dari pemerintahan Israel atau dari golongan sayap konservatif Yahudi-Israel.
"Namun Alhamdulillah, Allah telah menggariskan suratan takdir untuk saya. Dan jika memang Ia akan menakdirkan saya mati syahid, maka saya berucap Alhamdulillah, hal itu lebih baik dari sesuatu apapun," kata Fahima.
Dalam kunjungannya ke Yerusalem beberapa hari lalu, Fahima mendapatkan ancaman dan serangan serius dari beberapa pihak konservatif Yahudi.
Fahima tercatat mulai memeluk Islam secara sembunyi-sembunyi sejak dua tahun silam di penjara Israel. Ia dijebloskan ke bui karena sikapnya yang vokal mengecam berbagai kebijakan pemerintahannya dan membela hak-hak rakyat Palestina.
Yang lebih mengejutkan lagi, salah satu inspirasi keislaman Fahima adalah sosok Syaikh Raid Shalah, yang juga salah satu tokoh terkemuka perjuangan Palestina saat ini. (rya/rt)
Source : http://www.eramuslim.com/
No comments:
Post a Comment