Seorang gadis Muslim berusia enam tahun di Australia dilarang untuk menaiki bis sekolah selama 10 hari setelah ia menarik kebawah celana seorang anak laki-laki yang berulang kali mengganggunya terkait jilbab yang ia pakai.
Pelajar kelas satu bernama Iran Ghavami tersebut dilarang untuk menaiki bis selama 10 hari atas tuduhan melakukan "bullying dan pelecehan terhadap penumpang lain" oleh layanan transportasi Buslink di kota NT Marrakai Australia. Orang tua Iran mengatakan hukuman itu agak terlalu keras untuk anaknya yang masih berusia enam tahun, lapor sebuah koran lokal di Northern Territory.
Peristiwa itu terjadi pada bis sekolah Rabu lalu, ketika Iran ngedodorin celana anak laki-laki yang sering menganggunya karena dirinya mengenakan jilbab, dan anak laki-laki itu memintanya untuk melepaskan jilbab yang ia kenakan.
Iran mengatakan dirinya sedih dan marah karena sering diganggu oleh anak laki-laki tersebut, dan pada saat yang sama mendorongnya untuk balas dendam. Larangan itu berarti gadis kecil tersebut harus tinggal di rumah untuk beberapa periode karena orang tuanya tidak dapat mengantarnya ke sekolah yang jaraknya 60 km dari rumah mereka di Marrakai.
Orang tua Iran - ayahnya seorang muslim bernama Karim Ghavami dan ibunya non-Muslim Lorraine Gerassimopoulos - mengungkapkan keprihatinan ketika mereka melihat surat dari layanan transportasi atas pelarangan anak mereka menaiki bis sekolah selama 10 hari.
"Dia masih berusia enam tahun. Hukuman ini sedikit keras," kata Gerassimopoulos. "Kami lebih suka adanya peringatan sehingga kami bisa duduk dan berbicara tentang insiden ini tetapi mereka menghentikan Iran pergi ke sekolah," katanya dengan nada sedih.
Namun akhirnya larangan itu dikurangi menjadi lima hari karena anak itu masih berusia enam tahun. Pejabat senior di Departemen Pendidikan, Vicki Baylis mengatakan pihak jasa transportasi punya hak untuk melarang gadis kecil itu menaiki bis.(fq/deccanchronicle)
Source : eramuslim
Posts
No comments:
Post a Comment